Rumor tech winter pasti kalian sudah sering mendengar. Fenomena ini adalah fenomena dunia teknologi yang ditandai dengan menurunnya nilai investasi, melambatnya pendapatan, dan melakukan sejumlah langkah efisiensi yang salah satunya dengan melakukan PHK masal dimana-mana.
Hal ini tak sedikit membuat para anak-anak muda Gen-Z yang ingin terjun di dunia IT khususnya, menjadi ragu apakah ingin mendalami dan mempelajari bidang ini, khususnya programming. Belum lagi kemajuan AI yang sudah semakin canggih yang isunya akan bisa menggantikan posisi ini.
Namun terkait AI atau Artificial Intelegent ini, sebenarnya bukanlah sebuah ancaman bagi kita. Bahkan salah satu Peneliti AI dari ITB mengatakan "Manusia dengan AI akan mengalahkan manusia tanpa AI". Dengan kata lain, AI masih membutuhkan peran manusia untuk mengarahkan, mengawasi, dan memastikan AI bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Kembali lagi ke judul dari blogger ini. Masih layak kah untuk belajar programming dan menjadi programmer di tahun 2025?
Sebelum saya jawab, harus saya klarifikasi bahwa ini merupakan pendapat pribadi penulis blogger ini yang ingin comeback lagi di dunia menulis.
Sebelum saya jawab, harus saya klarifikasi bahwa ini merupakan pendapat pribadi penulis blogger ini yang ingin comeback lagi di dunia menulis.
So, menjadi programmer masih wort it kok sampai kapanpun selama dunia masih berputar. But perlu digaris biru i bahwa programmer yang dimaksud bukan hanya programmer yang seorang penulis kode apalagi copas sana sini, run, success, langsung pergi ke cafe.
Tapi kalian juga harus belajar bagaimana terkait Problem Solving dan Logical Thinking.
Dua kemampuan ini sangat berharga dan bisa diterapkan di berbagai bidang, tidak hanya di IT saja. Jadi, meskipun suatu hari AI bisa menulis kode lebih baik dari kita, namun kemampuan problem solving dan logical thinking yang kita miliki sebagai programmer tetap tidak tergantikan.
Dua kemampuan ini sangat berharga dan bisa diterapkan di berbagai bidang, tidak hanya di IT saja. Jadi, meskipun suatu hari AI bisa menulis kode lebih baik dari kita, namun kemampuan problem solving dan logical thinking yang kita miliki sebagai programmer tetap tidak tergantikan.
Tidak hanya itu, skill lelembut atau softskill seperti komunikasi, leadership, teamwork, serta bahasa juga gak kalah penting untuk kalian pelajari dan praktekan juga. Jadi jika memang kalian berpikir bahwa kebutuhan IT atau programmer di Negara Konoha ini sudah mulai jarang ditemui, diluar negeri masih banyak sekali yang membutuhkannya.
So dari penjelasan yang singkat jelas dan lumayan padat di atas, harusnya kalian sudah dapat simpulkan sendiri apa jawaban dari Judul blogger ini. Buat yang belum tau atau penasaran akan jawabannya, Silahkan komen dengan ketik "MAU" di kolom komentar ini :)
So dari penjelasan yang singkat jelas dan lumayan padat di atas, harusnya kalian sudah dapat simpulkan sendiri apa jawaban dari Judul blogger ini. Buat yang belum tau atau penasaran akan jawabannya, Silahkan komen dengan ketik "MAU" di kolom komentar ini :)